๐ซ 24 Januari 2025
Terinspirasi dari novel Ikhlas Paling Serius karya Fajar Sulaiman
Hai Sobat Tripplifiers! ๐๐
Gimana kabar kalian? Semoga kalian semua baik-baik aja yaa!๐
Sobat Tripplifiers, pernah nggak sih kalian merasa berat meninggalkan sesuatu yang udah jadi bagian besar dari hidup kalian? Mungkin sekarang, sebagai angkatan '22 yang duduk di kelas 12, perasaan itu mulai muncul. Teman-teman yang selalu ada di setiap cerita, ruang kelas yang penuh kenangan, bahkan guru yang jadi saksi tumbuhnya kita selama tiga tahun ini, pelan-pelan akan jadi masa lalu. ๐โค๏ธโ๐ฉน
-------*
Nah, di novel Ikhlas Paling Serius, Fajar Sulaiman secara implisit membahas tentang perasaan semacam ini. Rasa kehilangan, perubahan, dan perpisahan itu memang sulit, tapi justru itulah kesempatan kita untuk belajar ikhlas. Ada satu kutipan favoritku dari Fajar Sulaiman, begini katanya:
" Ada kalanya, kita harus belajar melepaskan bukan karena menyerah, bukan, tetapi karena tahu bahwa sesuatu yang indah juga harus selesai pada waktunya. "
Kalimat ini cocok banget buat kita yang sedang menatap masa depan. Perpisahan dengan teman-teman mungkin menyedihkan, tapi itu adalah bagian dari cerita hidup yang akan terus berjalan. Sama seperti perjalanan kita di kelas 12 ini, nggak ingin say goodbye, tapi nggak mungkin juga kita terus-terusan di sini, kan?
***
Bayangkan begini:
SNBT dan SNBP adalah gerbang besar yang akan membawa kita ke langkah berikutnya. Ada yang berhasil masuk kampus impian, ada juga yang mungkin harus menempuh jalan lain dulu untuk sampai ke tujuan. Di titik ini, belajar ikhlas akan menjadi kekuatan kita. Ikhlas untuk menerima apa pun hasilnya dan tetap percaya bahwa hasil yang diperoleh pasti sebanding dengan usaha yang kita lakukan untuk memperolehnya. ๏ฝกโ โโ โฟโ โโ ๏ฝก
Fajar Sulaiman bilang bahwa ikhlas bukan berarti nggak peduli atau menyerah begitu saja, melainkan menerima dengan lapang hati sambil terus bergerak maju. Sama halnya dengan kalian, Sobat Tripplifiers, yang sekarang lagi sibuk belajar untuk SNBT atau deg-degan menunggu hasil SNBP. Semua perjuangan ini adalah bagian dari proses yang akan membawa kita lebih dekat ke masa depan yang lebih baik.
Ketika nanti bel pulang terakhir berbunyi, seragam putih abu-abu tergantung rapi di lemari, dan kita akan meninggalkan gedung sekolah yang selama ini menemani, ada baiknya kita merenung sejenak. Ucapkan selamat tinggal dengan rasa syukur. Syukur atas teman-teman yang pernah hadir, momen tawa, tangis, bahkan pelajaran hidup yang nggak tertulis di buku.
โโโ
Seperti pesan dalam novel Ikhlas Paling Serius, perjalanan hidup selalu punya awal dan akhir. Yang perlu kita lakukan adalah menghargai setiap momen, lalu melangkah ke depan tanpa ragu. Karena, seperti yang Fajar bilang:
" Apa yang sudah kita ikhlaskan, bukan berarti hilang. Ia tetap tinggal, menjadi bagian dari cerita hidup kita yang tak akan pernah terlupakan. "
Jadi, Sobat Tripplifiers, sambil menatap ke masa depan, yuk belajar mengucapkan selamat tinggal pada masa-masa SMA yang manis ini dengan hati yang penuh rasa syukur. Karena perjalanan baru kita sudah menunggu di depan sana. Mari bertemu lagi ketika kita sudah sukses dengan cara masing-masing.
๐ซ๐ซ๐ซ
Semangat terus, ya! ๐โจ
See you!!๐๐
Komentar
Posting Komentar